Intip Kinerja Keuangan PGEO, Catat Laba Rp704 Miliar

JAKARTA - Mengintip kinerja keuangan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). Sepanjang kuartal I-2023, laba bersih PGEO melonjak 49,3% secara tahunan (yoy) menjadi USD46,96 juta atau setara Rp 704,4 miliar dengan asumsi kurs Rp 15.000/USD.

Kinerja top line perusahaan juga terdongkrak 19% (yoy) menjadi USD102,61 juta (Rp 1,54 triliun). Pendapatan tersebut masih didominasi oleh perolehan dari Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Kamojang (39%), Lahendong (21%) dan Ulubelu (27%).

 BACA JUGA:

Sementara itu meski kontribusi WKP Karaha (2,5%) dan Lumut Balai (10,5%) masih relatif kecil, namun keduanya mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang paling besar, dengan yang disebutkan pertama naik 416% secara tahunan. Demikian seperti dikutip dari keterangan manajamen PGEO, Jakarta, Selasa (11/7/2023).

Hal ini memberikan indikasi bahwa masih ada ceruk besar dalam potensi bisnis perusahaan di masa depan. Perusahaan juga mampu melakukan efisiensi yang terbukti dari turunnya beban umum dan administrasi hingga 50% menjadi hanya USD517 ribu dan secara bersamaan mampu mencatatkan kenaikan pendapatan keuangan dan lain-lain.

Sementara itu, sejak menyentuh level terendah 10 April lalu di harga Rp615, saham PGEO perlahan mulai pulih dan ditutup di Rp825 per saham pada perdagangan Kamis (6/7/2023). Artinya dalam kurun waktu kurang dari dua bulan, PGEO mencatatkan kenaikan hingga 34%.

Kondisi keuangan yang sehat tersebut menjadi alasan bagi sejumlah analis untuk merekomendasikan saham PGEO dengan peringkat beli. Setidaknya ada tiga analis dari sekuritas yang memberikan peringkat tersebut yakni Mandiri Sekuritas dengan target harga Rp1.200 per saham, BRI Danareksa Rp1.050 per saham dan Bahana Sekuritas di harga Rp1.090 per saham.

Ketiga target harga tersebut memberikan indikasi potensi kenaikan harga saham PGEO di kisaran 27% hingga 45%.

Sejumlah hal yang digarisbawahi oleh analis sehingga percaya saham PGEO dapat terus tumbuh ke depan termasuk posisinya sebagai pemimpin EBT di RI dengan cadangan fantastis serta potensi besar yang belum digarap di RI serta perubahan kebijakan menuju wawasan lingkungan yang lebih hijau.

Selain itu kondisi arus kas stabil yang diperoleh dari kontrak yang menguntungkan juga menjadi poin penting bagi keberlanjutan perusahaan tumbuh secara konsisten. Terakhir, kebijakan dividen PGEO yang royal juga menjadi hal menarik untuk dipertimbangkan oleh investor yang ingin mengoleksi saham PGEO.

(Dani Jumadil Akhir)