Bisnis Pertashop Lesu, Begini Penjelasan Pertamina

Atikah Umiyani, Jurnalis
Selasa 11 Juli 2023 19:17 WIB
Pengusaha Pertashop Keluhkan Omzet Turun. (Foto :Okezone.com/Antara)
Share :

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) buka suara soal isu penurunan omzet bisnis yang dikeluhkan pengusaha Pertashop.

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, fluktuatifnya harga BBM non subsidi menjadi salah satu faktor turunnya konsumsi atau penjualan melalui Pertashop.

"Saat ini kami coba kembangkan Pertashop untuk memperluas bisnis non fuelnya sehingga pendapatan pengusaha tidak terpaku pada penjualan BBM saja," jelas Irto kepada MNC Portal Indonesia, Selasa (11/7/2023).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Umum Paguyuban Pengusaha Pertashop Jawa Tengah-Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng-DIY) Gunardi Broto Sudarmo mengeluhkan soal kerugian yang disebabkan mulai dari disparitas harga hingga maraknya Pertamini yang ada saat ini.

Dijelaskan Gunadi, kerugian soal disparitas itu karena adanya oleh konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang menyebabkan melonjaknya harga minyak mentah dunia. Hal itulah yang kemudian berdampak pada disparitas harga antara BBM jenis Pertamax dan Pertalite.

"Akhirnya terjadilah disparutas harga antara Pertamax dan Pertalite karena di Pertashop itu hanha menjual produk Pertamax dan juga Dexlite," ujarnya.

Gunadi menuturkan, dengan adanya disparitas harga itu maka omzet pengusaha Pertashop di Jawa Tengah dan DIY ia sebut mengalami penurunan drastis hingga 90%. Bahkan, ia menyebutkan ada 201 dari 448 Pertashop di Jateng dan DIY yang merugi.

"Pertashop yang tutup juga merasa terancam untuk disita asetnya karena tidak sanggup untuk angsuran bulanan ke bank yang bersangkutan," imbuhnya.

Lebih lanjut Gunadi menilai, dengan adanya disparitas harga inililah yang kemudian dimanfaatkan oleh pihak lain.

"Di sini kami menyoroti penjualan Pertalite di pengecer atau Pertamini," tegasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya