JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyampaikan kalau hingga kini realisasi pengajuan konversi motor listrik dengan insentif baru 5.000 unit.
Padahal Kementerian ESDM memiliki target untuk melakukan konversi motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor listrik sebanyak 50 ribu unit pada tahun 2023 dan 150 ribu unit di tahun 2024.
BACA JUGA:
"Permintaan yang di sektor kita (konversi) masih 5.000 (unit)," kata Arifin ketika ditemui di Kantornya, Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Namun demikian dirinya mengaku optimis target tersebut bisa tercapai di tahun ini.
"(Tentu kita) do our best," sambungnya.
Oleh sebab itu, Arifin mendukung adanya perluasan penerimaan insentif bagi masyarakat yang ingin mengkonversi motornya.
BACA JUGA:
"Kami makin suka itu (perubahan persyaratan)," tukasnya.
Di kesempatan sebelumnya, Arifin pun telah menegaskan bahwa subsidi sebesar Rp7 juta bagi pembelian motor listrik baru ataupun konversi bertujuan mendongkrak demand di Indoneisa.
Dia juga mengatakan insentif konversi sepeda motor konvensional menjadi listrik harus dipromosikan lebih gencar lagi mengingat minimnya realisasi hingga saat ini.
"Harus kita dorong lagi, motor-motor yang sudah tua itu kita targetkan 10 tahun ke atas (usianya) terlebih dahulu karena pasti motor tua dan efisiensinya juga sudah turun sedangkan emisinya semakin banyak," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)