“Ini adalah komitmen yang kami mulai lewat memanfaatkan jaringan SPBU Pertamina menjadi lebih ramah lingkungan dan siap menyediakan alternatif energi yang lebih baik. Seluruh bahan bakar yang tersedia, yakni Pertamax Series dan Dex Series pasti tersedia di GES, lalu Charging Station dan Battery Swapping Station adalah bentuk penyediaan infrastruktur hilir bagi kendaraan listrik yang lokasinya mudah dan familiar bagi masyarakat,” jelasnya.
Saat ini, setidaknya Pertamina Patra Niaga mengoperasikan 6 Charging Station di Jakarta, serta 21 Battery Swapping Station di Jakarta dan Bali. Adapun di tahun 2023, Pertamina Patra Niaga terus mencari mitra strategis dalam memperluas kehadiran Charging Station dan Battery Swapping Station di GES milik Pertamina.
Selain itu, Riva mengatakan transisi energi juga Pertamina Patra Niaga melalui pengembangan produk bahan bakar dengan bauran energi terbarukan. Seperti yang sudah berjalan saat ini adalah Biofuel dengan FAME atau dikenal sebagai B35 yang sudah disalurkan lewat 116 terminal BBM atau hampir 98% wilayah di seluruh Indonesia.
“Artinya Pertamina Patra Niaga selalu siap untuk bersaing, sekaligus mengikuti tren transisi energi. Selain pemanfaatan bahan baku terbarukan, B35 juga mendukung kemandirian energi lewat pengurangan solar yang diimpor,” tambah Riva.
Tidak hanya yang sudah berjalan, Pertamina Patra Niaga juga turut menyiapkan rencana pengimplementasian bauran energi lain lewat pengembangan produk bahan bakar gasoline atau bensin dengan campuran ethanol di Indonesia, serta pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar aviasi yang lebih ramah lingkungan.
“Pertamina Patra Niaga tidak akan berhenti berinovasi di era transisi energi. Dengan kesiapan infrastruktur kami diseluruh Indonesia, transisi energi Pertamina Patra Niaga lihat sebagai peluang untuk mengembangkan bisnis, tentu dengan tetap menjalankan berbagai penugasan penyediaan energi bagi masyarakat,” tukasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)