Lantaran harga BBM subsidi tidak mengalami penyesuaian terhadap dinamika pasar retail minyak dunia, Pertamina pun nombok alias menutupi kerugian dengan menggunakan arus kas perusahaan, yang menyebabkan cash flow perseroan migas ini memerah atau negatif.
Namun begitu, Pertamina mengambil inisiatif dengan melakukan optimalisasi biaya dan penghematan.
"Pertamina itu nombok, satu hari nombok, itu kalau liat arus kas Pertamina itu merah semua, kalau apa yang membuat dia tidak bisa nombok? Itu optimalisasi biaya, penghematan, termasuk revenue enhancement, termasuk cost avoidance," tutur eks Gubernur DKI Jakarta.
(Zuhirna Wulan Dilla)