Hampir semua produsen mobil besar memperkenalkan opsi bantuan bagi pengemudi, seperti teknologi untuk menjaga jarak aman dengan mobil di depannya dan menghindari hambatan secara otomatis.
Selain itu, Tesla sangat agresif ketika mengklaim bahwa mereka memiliki teknologi yang memungkinkan mobil dapat menyetir sendiri, meskipun pengemudi diharuskan untuk tetap waspada di kursi pengemudi. Tesla memasang harga sebesar USD15.000 atau setara dengan Rp223,9 juta kepada para pengemudi agar mobil mereka memiliki kemampuan FSD.
Namun, ada banyak kendaraan Tesla yang mengalami kecelakaan, termasuk menabrak kendaraan darurat di lokasi kecelakaan lain ketika berada dalam mode FSD.
Diketahui pada bulan Februari, perusahaan ini menarik semua kendaraan di Amerika Serikat yang memiliki perangkat lunak FSD sebanyak 363.000 setelah National Highway Traffic Safety Administration menemukan bahwa perangkat lunak ini "menyebabkan risiko yang tidak masuk akal terhadap keselamatan kendaraan bermotor karena kurangnya kepatuhan terhadap undang-undang keselamatan lalu lintas.
Sementara itu, Elon Musk terus bersikeras bahwa mobil dalam mode FSD sudah lebih aman daripada mobil yang dikemudikan oleh manusia. Dia mengatakan FSD terus menjadi lebih baik karena memiliki begitu banyak data yang dikumpulkan dari mobil yang dikendarai dalam mode FSD. Dia juga mengatakan sejauh ini 300 juta mil telah ditempuh dalam mode FSD.
"Angka 300 juta mil itu akan terlihat kecil dengan cepat. Tidak lama lagi akan menjadi miliaran mil dan puluhan miliar mil," kata Elon Musk.
"Dan FSD akan berkembang dari sebaik manusia menjadi jauh lebih baik dari manusia. Kami melihat jalan yang jelas menuju full self-driving yang 10x lebih aman daripada pengemudi manusia pada umumnya," lanjutnya.
Namun Musk mengakui dalam panggilan tersebut bahwa prediksinya tentang kemampuan mode FSD Tesla belum tercapai.
"Saya adalah anak laki-laki yang menangisi FSD. Tapi saya pikir kami akan lebih baik dari manusia pada akhir tahun ini. Bukan berarti kami akan disetujui oleh regulator," katanya.
"Saya pernah salah di masa lalu. Saya mungkin saja salah kali ini," jelas Elon Musk.
(Feby Novalius)