"Itulah legacy, legacy yang kita wariskan pada negara ini, para UMKM, pemimpin bangsa. Ada tiga hal yang perlu kita lakukan untuk meng-create legacy," kata Perry.
Pertama, KIS, konsisten, inovatif, dan sinergi. Dia mengajak semua pihak konsisten membangun wastra-wastra Indonesia langsung ditingkatkan secara nasional dan menembus pasar global.
"Terima kasih pak Teten dan Pak Sandiaga yang terus keliling Indonesia, konsisten membawa Gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Bangga Berwisata di Indonesia, kita konsisten terus, kita bina, kita majukan UMKM," tambah Perry.
Kedua, menjadi inovatif penting agar kreativitas dalam wastra Indonesia terus berlanjut dan tak habis. Kreativitas dari tradisional menjadi naik kelas, go nasional, go export, dan juga dilakukan digitalisasi.
"InsyaAllah 45 juta QRIS kita lakukan, 30 juta adalah semuanya digunakan oleh UMKM sehingga kalau bapak ibu bayar, UMKM langsung dapat duitnya," ucap Perry.
Ketiga, adalah sinergi. BI tak bisa bekerja sendiri, maka dari itu BI menggandeng Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, OJK, Perbankan, fintech, desainer, dan pihak-pihak terkait untuk bersinergi bersama supaya bisa maju.
"Itulah semangat KIS yang kita bangun, KKI menjadi gelaran yang kita banggakan untuk memajukan UMKM dan membangun negeri ini, ekonomi kerakyatan, dan insya Allah mencetak pemimpin-pemimpin bangsa," tandas Perry.
(Taufik Fajar)