Lalu saat usia Belonogov menginjam 16 tahun, sang ibu meninggal dunia. Kondisi ini tentu membuatnya terpuruk, mengingat di usianya yang masih muda ia sudah menjadi yatim piatu.
Berbagai pekerjaan pun ia lakoni demi bisa menyambung hidup. Belogonov diketahui pernah berdagang telepon, bekerja di peralatan gas untuk mobil, hingga menjadi loader.
Meski kehidupannya terbilang keras, namun Maxim Belonogov berhasil melanjutkan studi hingga jenjang universitas. Belonogov kemudian lulus dari Kurgan State University jurusan Specialist Automation of Technological Processes pada 2012 lalu.
Sebelum mendirikan perusahaan transportasi online, Maxim Belonogov pernah membuka bisnis IT di Shadrinks. Namun bisnis tersebut mengalami kebangkrutan hingga akhirnya Belonogov harus membangun bisnis lain.