JAKARTA - Produsen cetakan sarung tangan PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) meraup laba bersih sebesar Rp34 miliar pada kuartal II 2023. Laba MARK naik 11,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk Ridwan Goh mengungkapkan penjualan perseroan juga mengalami kenaikan dibandingkan dengan kuartal sebelumnya menjadi Rp132,6 miliar.
“Total penjualan MARK semester pertama 2023 Rp263 miliar turun sebesar 58,2% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp628 miliar, hal ini wajar karena tahun lalu masih terdorong akibat kebutuhan dunia yang tinggi akan sarung akibat covid-19 bahkan penjualan semester 1 2022 merupakan yang tertinggi semenjak perusahaan IPO di 2017,” kata dia, Senin (31/7/2023).
Dia menjelaskan, memasuki tahun 2023 bisa dikatakan sudah memasuki masa normal sehingga pembanding yang sesuai adalah membandingkan semester 2023 dengan semester 2020 sebelum masa covid 19. Titik balik penjualan MARK di prediksi akan lebih tinggi di semester II tahun 2023 ini.
“Salah satu faktor positif adalah oversupply sarung tangan global akibat over produksi di awal pandemi 3 tahun lalu sudah mulai mendekati masa expired sehingga produsen sarung tangan harus memproduksi sarung tangan yang baru lagi,” ujar dia.
Menurutnya, hal tersebut memberikan sentimen positif terhadap MARK sebagai supplier utama cetakan sarung tangan dunia. Memasuki masa normal di luar pandemi perseroan tidak berdiam diri tanpa melakukan inovasi, melainkan terus bertumbuh dengan cara memperluas pangsa pasar ke negara lain seperti India dan China, melakukan inovasi dan mempertahankan kualitas produk dengan membuat produk cetakan sarung tangan hemat energi dan memasang solar panel sebagai pengganti energi listrik jauh lebih hemat.
Dengan market share 50% dari penjualan cetakan sarung tangan nitril dan latex di seluruh dunia maka kenaikan penjualan MARK dapat digunakan sebagai indikator akan pulihnya industri sarung tangan global. Asosiasi sarung tangan Malaysia (MARGMA) memprediksi pertumbuhan sarung tangan tumbuh sebesar 5-8% setiap tahunnya dan tahun 2023 ini total permintaan sarung tangan dunia mencapai 300 miliar pcs.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)