JAKARTA - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) membukukan rugi Rp1,88 triliun pada semester I-2023. Realisasi itu membengkak 14.019% secara tahunan (yoy) dibandingkan rugi pada periode sama tahun 2022 senilai Rp13,23 miliar.
Rugi per saham dasar WIKA menggembung menjadi Rp209,72 per saham, dari semula Rp1,49 per saham.
Jatuhnya kinerja bottomline terjadi saat pendapatan usaha BUMN Karya ini naik 28,81 persen yoy mencapai Rp9,25 triliun. Kontribusi utama berasal dari proyek infrastruktur dan gedung senilai Rp4,76 triliun, disusul industri Rp2,17 triliun, hingga energi-industrial plat sebanyak Rp1,62 triliun.
Adapun proyek hotel memberi penghasilan sebanyak Rp409,75 miliar, dan realty-properti sebanyak Rp221 miliar, demikian tersaji dalam laporan keuangan, Rabu (2/8/2023).
Dari deretan entitas pemberi kerja, proyek pihak ketiga mendominasi pemasukan WIKA senilai Rp6,38 triliun. Nilai terbanyak datang dari proyek PT Surya Dhoho Investama, anak usaha PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang menyumbang pendapatan WIKA senilai Rp896,89 miliar. Adapun pemberi kerja dari pihak berelasi menyumbang pendapatan senilai Rp2,87 triliun.