JAKARTA - Harga emas akhirnya balik menguat (rebound) di akhir perdagangan Jumat. Hal ini menghentikan penurunan dalam tiga hari beruntun, setelah laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melanjutkan pendinginan yang mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah lebih rendah.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik USD7,30 atau 0,37% menjadi USD1.976,10 per ounce. Dalam perdagangan emas sempat menyentuh level tertinggi USD1.984,20 dan terendah di USD1.954,50.
Departemen Tenaga Kerja AS (DOL) mencatat ada penambahan 187.000 pekerjaan di bulan lalu atau lebih sedikit dari yang diharapkan.
Namun untuk upah mengalami kenaikan dan jumlah pengangguran menjadi menurun menjadi 3,5%. Hal ini menandakan berlanjutnya pengetatan di pasar tenaga kerja.
Revisi turun pada pertumbuhan pekerjaan Mei dan Juni juga menunjukkan permintaan tenaga kerja melambat setelah kenaikan suku bunga Fed yang besar dan kuat. Tetapi dengan 1,6 lowongan pekerjaan untuk setiap orang yang menganggur, moderasi dalam perekrutan mungkin mengindikasikan perusahaan gagal menemukan pekerja.
Dengan data-data tersebut, para ahli memperingatkan bahwa ini tanda pasar tenaga kerja perlahan mendingin dan mungkin tanda selamat datang karena pasar keuangan masih memperdebatkan apakah Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.
Laporan pekerjaan AS yang lebih lemah dari perkiraan mendorong dolar AS dan imbal hasil obligasi lebih rendah, sehingga memberikan dukungan terhadap emas yang menurun selama tiga sesi berturut-turut.
Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,6 persen pada 101,93 pada Jumat (4/8/2023) sore.