Pendapatan Naik 102%, GOTO Masih Rugi Rp7,2 Triliun

Dinar Fitra Maghiszha, Jurnalis
Selasa 15 Agustus 2023 17:36 WIB
Pendapatan GOTO masih rugi (Foto: GOTO)
Share :

JAKARTA - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) masih mencatatkan rugi bersih mencapai Rp3,3 triliun pada kuartal II-2023. Turun 15% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Namun sepanjang semester I-2023, GOTO masih rugi Rp7,2 triliun atau turun 49% menjadi Rp7,2 triliun dari sebelumnya Rp14,17 triliun. Demikian seperti dikutip dari keterangan resmi GOTO, Jakarta, Selasa (15/8/2023).

Untuk pendapatan bersih, GOTO membukukan Rp6,88 triliun pada semester I-2023. Realisasi itu naik 102% secara tahunan (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2022 senilai Rp3,40 triliun.

Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan, perseroan masih fokus untuk mengejar perutmbuuhan yang berkelanjutan dan laba sebagai target utama.

"Sesuai dengan komitmen, saat ini kami berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada tahun ini, namun mencapai titik impas bukanlah tujuan akhir," kata Patrick.

Patrick menambahkan perseroan juga tengah fokus meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen. Ini dilakukan tanpa menggunakan insentif yang menurutnya tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang.

"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," katanya.

Pada kuartal kedua tahun 2023, EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai minus Rp1,2 triliun, atau -0,84% dari Gross Transaction Value (GTV). Jumlah ini meningkat 72% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, GTV Grup untuk kuartal ini mencapai Rp143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk.

Lebih jauh, itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya