Patrick menambahkan perseroan juga tengah fokus meningkatkan total pasar potensial (TAM) untuk memperluas basis konsumen. Ini dilakukan tanpa menggunakan insentif yang menurutnya tidak dapat dipertahankan untuk jangka panjang.
"Kami sedang mempersiapkan strategi jangka panjang untuk mencapai tujuan tersebut, dan saat ini GoTo akan terus beroperasi dengan mempertahankan kedisiplinan pengelolaan beban usaha, seiring beralihnya pilihan layanan kami untuk melayani pasar lebih luas," katanya.
Pada kuartal kedua tahun 2023, EBITDA GOTO yang disesuaikan mencapai minus Rp1,2 triliun, atau -0,84% dari Gross Transaction Value (GTV). Jumlah ini meningkat 72% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, GTV Grup untuk kuartal ini mencapai Rp143,7 triliun, mengalami sedikit penurunan sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya, terutama sebagai hasil dari pengurangan insentif dan beban pemasaran produk.
Lebih jauh, itu dipengaruhi juga oleh faktor-faktor musiman seperti jumlah hari libur yang lebih tinggi di Indonesia pada bulan April dan Juni.
(Taufik Fajar)