"Untuk bulan Agustus ini sampai tanggal 13 kondisinya sedang, dan 5 harinya tidak sehat. Jadi selama 13 hari ada 5 hari yang tidak sehat. Tapi lainnya sedang. Artinya tidak sehat, untuk orang yang memiliki asma dan gangguan pernafasan lainnya harus lebih waspada dengan memakai masker, membawa obat-obatan dan mengurangi aktivitas di luar," ujarnya.
Bantah Kontribusi PLTU
Di kesempatan yang sama, Luckmi membantah kontribusi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terhadap polusi di Jabodetabek. Ia memastikan penggunaan bahan bakar PLTU di Jakarta sudah beralih dari batu bara ke gas yang lebih ramah lingkungan.
"Sudah jelas kebijakannya bahwa transisi ini menggunakan energi terbarukan, dan PLTU yang di Jakarta sudah berubah menggunakan gas. KLHK juga mewajibkan pembangkit listrik untuk memasang alat pantau emisi dengan continuous emission monitoring yang real time dan terintegerasi. Jadi saya kira pengaturanya sudah jelas" sebut Luckmi.
Dia menjamin, KLHK melakukan pengawasan berkala agar implementasi aturan ini berjalan di lapangan. "Ya harus (dipenuhi), kalau tidak kami akan tegur bahwa ini belum memenuhi standar, dan jika terus-terusan tentu saja ada sanksi hukumnya," tegas dia.
(Feby Novalius)