JAKARTA - RAPBN 2024 ditujukan untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. APBN tetap berperan sebagai shock absorber, melindungi rakyat dan stabilisasi ekonomi dari guncangan global, berupa stabilisasi harga panhan, ketahanan energi, dan pengendalian inflasi.
Demi mencapai visi Indonesia Maju 2045, APBN terus dijaga tetap sehat dan berkelanjutan dalam jangka menengah-panjang.
"Pendapatan negara terus didorong tetap optimal di tengah gejolak komoditas, tren digital, dan momentum penguatan pemulihan ekonomi," ujar Menkeu Sri Mulyani.
Berikut fakta RAPBN 2024, dari jumlah belanja negara hingga target penerima negara melalui rangkuman Okezone, Sabtu (18/8/2023).
1. Anggaran RAPBN 2024
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa belanja negara pada RAPBN tahun 2024 diproyeksikan mencapai Rp3.304,1 triliun atau 14,5% terhadap PDB. Angka ini terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) sebesar Rp2.446,5 triliun atau 74% terhadap belanja negara, dan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp857,6 triliun atau 26,0% terhadap belanja negara.