Stok Beras Bulog Didominasi Impor, Ini Datanya

Iqbal Dwi Purnama, Jurnalis
Senin 21 Agustus 2023 13:19 WIB
Stok Beras Bulog Didominasi Impor. (Foto: okezone.com)
Share :

JAKARTA - Pengadaan beras pemerintah melalui BUMN pangan, Bulog mayoritas impor. Sedangkan beras yang dibeli dari petani lokal masih tergolong rendah.

Pengamat Pangan Institut Pertanian Bogor, Dwi Andreas mengungkapkan data terakhir stok Bulog per 18 Agustus 2023 jumlah beras sebanyak 1,3 juta ton. Sedangkan beras yang dibeli dari petani lokal jumlahnya hanya sekitar 206 ribu ton.

"Kalau data bulog yang terakhir per 18 agustus, stok bulog sudah mencapai 1,3 juta ton, dari 1,3 juta, cadangan beras Pemerintah 845 ribu, yang berasal dari serapan dalam negeri hanya 206 ribu, sehingga saat ini stok Bulog didominasi dari impor," kata Dwi Andreas.

Pengadaan beras impor itu mempertimbangkan masalah harga yang lebih murah. Sebab tujuan dari pencadangan stok beras itu untuk stabilisasi harga beras di pasar. Sehingga ketika harga beras sedang naik, maka pemerintah bisa membanjiri pasar dengan beras impor tadi.

Dwi Andreas menjelaskan, Pemerintah sempat mendiskusikan kepada Jaringan Tani soal penetapan HPP (Harga Pokok Produksi) beras. Jaringan tani mengusulkan HPP beras sekitar Rp5.400 - Rp5.800, namun yang disetujui oleh Pemerintah sebesar Rp5.000/kg.

"Jadi yang impor dari luar negeri itu 638 ribu, lalu ada impor yang masih berada di mitra itu sebesar 401 ribu, jadi impor sudah lebih dari 1,5 juta ton, karena yang sudah didistribusikan 640 ribu," kata Dwi Andreas.

Guru Besar IPB itu menambahkan, adapun negara-negara yang menjadi langganan impor beras Pemerintah adalah Vietnam, Thailand, hingga India. Adapun saat ini menurutnya sudah beras impor sudah masuk 1,5 juta ton. Hal itu untuk mengantisipasi adanya penurunan produksi petani lokal yang disebabkan karena musim kemarau yang berkepanjangan akibat El Nino.

Dwi Andreas menambahkan pada tahun ini produksi beras Indonesia sendiri diproyeksikan bakal turun sekitar 5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut setara dengan pengurangan produksi beras sebanyak 1,5 juta ton pada tahun ini.

"Kalau perkiraan saya penurunan produksi tahun ini 5%, apa makna 5%, maka produksi beras kita akan turun 1,5 juta ton, itu perkiraan kita, kalau berdasarkan ramalan BPS hanya 750 ribu ton," pungkasnya.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya