Di posisi selanjutnya, yang mengisi pangsa pasar ketiga untuk dominasi pangsa pasar premi asuransi umum adalah Asuransi Kredit dengan porsi sebesar 17,2%. Untuk pangsa pasar selanjutnya, lanjut Trinita, yang juga turut mendominasi pangsa pasar terbanyak diisi oleh lini bisnis Asuransi Kesehatan dan Asuransi Marine Cargo.
Trinita melanjutkan, seperti semakin meningkatnya jumlah penumpang moda transportasi, kunjungan wisatawan mancanegara, juga dampak dari penyelenggaraan KTT Asean, serta adanya libur lebaran dan libur sekolah di kuartal dua ini sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global.
“Juga daya beli masyarakat yang terlihat dari data Badan Pusat Statistik bahwa daya beli masyarakat mulai meningkat dapat dilihat dari nilai transaksi uang elektronik, kartu debit dan kredit juga tumbuh,” ujar Trinita.
Lebih lanjut, pada pertengahan tahun 2023 ini, pencatatan premi untuk Reasuransi Umum mengalami kontraksi jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Perolehan premi Reasuransi Umum tercatat Rp10 triliun, sementara di tahun sebelumnya sebesar Rp10,7 triliun.
Hasil tersebut mencatatkan adanya kontraksi dari perolehan premi Reasuransi Umum sebanyak 7,2% di Semester 1 2023 ini. Sedangkan untuk jumlah klaim yang dicatatkan oleh AAUI pada Semester 1 2023, klaim dari Reasuransi Umum mengalami perbaikan atau penurunan klaim sebesar 14,1%. Tercatat total klaim di Semester 1 tahun 2022 lalu sebesar Rp4,2 triliun, sedangkan pada periode tahun ini hanya Rp3,6 triliun.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)