Bikin Polusi, Industri Hentikan Penggunaan PLTU Milik Sendiri

JAKARTA - Industri di Tangerang ramai-ramai menghentikan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik sendiri. Keputusan ini dilakukan sebagai tindaklanjut mengurangi polusi udara yang saat ini buruk dan tidak sehat.

Salah satu industri yang melakukan penghentian PLTU adalah PT Polychem Indonesia Tbk. Emiten dengan kode ADMG memutuskan beralih menggunakan listrik PT PLN (Persero) setelah sebelumnya membangkitkan listrik mandiri dari PLTU sebesar 2x15 MW. Listrik tersebut dipakai untuk membuat bahan baku polyester, yaitu etilen glikol.

“Untuk mengurangi polusi udara, kami mempensiunkan PLTU yang sebelumnya dikelola mandiri untuk menekan emisi,” kata Electric Instrument Manager Polychem Indonesia, Taufan Prihadi, Senin (28/8/2023).

Selain tidak lagi mengonsumsi batu bara untuk membangkitkan listrik, Polychem jauh lebih hemat dari sisi operasional.

Diketahui pengeluaran biaya listrik Polychem hampir Rp10 miliar per bulan jika masih menggunakan pembangkit mandiri.

“Sekarang pakai listrik dari PLN juga lebih hemat dari sisi pengeluaran. Ongkos listriknya lebih murah dan bebas biaya maintenance. Dulu saat PLTU kami beroperasi, konsumsi batu bara kurang lebih mencapai 740 ton per hari,” kata Taufan.

Polychem juga memperoleh nilai positif dalam penggunaan listrik PLN. “Kebijakan energi manajemen selaras dengan kebijakan pemerintah untuk segera mencapai net zero emission pada 2060,” katanya.