Indeks Dolar AS Melemah, Ini Pemicunya

Nasya Emmanuela Lilipaly, Jurnalis
Selasa 29 Agustus 2023 07:14 WIB
Indeks Dolar AS melemah (Foto: Ilustrasi Reuters)
Share :

Investor juga meningkatkan spekulasi bahwa bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga lagi tahun ini setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada Jumat (25/8/2023) bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin diperlukan untuk meredam inflasi yang masih terlalu tinggi, dan juga berjanji untuk berhati-hati dalam pertemuan mendatang.

Pasar memperkirakan peluang sebesar 79% bagi The Fed untuk tetap bertahan di bulan depan, menurut alat FedWatch CME Group, namun kemungkinan kenaikan suku bunga sebesar 25 atau 50 basis poin pada November kini mencapai 62%, dibandingkan 43% pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, aktivitas pabrik Texas mengalami kontraksi pada Agustus, menurut Survei Prospek Manufaktur Texas pada Senin (28/8/2023).

Indeks produksi, yang merupakan ukuran utama kondisi manufaktur negara bagian itu, turun enam poin menjadi minus 11,2, level terendah sejak Mei 2020, menurut survei tersebut. Langkah-langkah pasar tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang lebih lambat dan jam kerja yang lebih pendek pada Agustus. Namun, dolar AS tidak mengalami banyak fluktuasi setelah laporan tersebut.

Pada akhir perdagangan New York, euro meningkat menjadi USD1,0812 dari USD1,0808 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi USD1,2600 dari USD1,2596.

Dolar AS meningkat menjadi 0,8840 franc Swiss dari 0,8838 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3604 dolar Kanada dari 1,3591 dolar Kanada. Dolar AS melemah menjadi 10,9973 krona Swedia dari 11,0306 krona Swedia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya