JAKARTA - Harga minyak dunia naik lebih dari satu dolar per barel pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Harga minyak mentah naik dipicu melemahnya greenback, sementara investor memperdebatkan dampak potensial terhadap pasokan dan permintaan energi dari Badai Idalia yang akan melanda Florida minggu ini.
Dilansir dari Antara, Rabu (30/8/2023), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat USD1,07 atau 1,3% menjadi USD85,49 per barel di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober menguat USD1,06 atau 1,3% menjadi USD81,86 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Indeks dolar AS turun setelah data menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan AS, yang merupakan ukuran permintaan tenaga kerja, turun pada Juli. Lemahnya pasar tenaga kerja dapat mendorong Federal Reserve untuk memperlambat kenaikan suku bunga, kata para ahli, dikutip dari Reuters.
Pelemahan greenback membuat harga minyak dalam mata uang dolar lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain, sehingga meningkatkan permintaan.
Harga minyak sedikit menambah kenaikan dalam volume rendah dalam perdagangan pasca-penyelesaian setelah data industri menunjukkan penurunan besar dalam persediaan minyak mentah minggu lalu, menunjukkan permintaan yang kuat.