JAKARTA - PT Pertamina (Persero) hanya akan menjual tiga produk Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax. Pasalnya, mulai tahun depan Pertamina tidak menyediakan BBM Jenis Pertalite.
Berdasarkan aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa BBM yang boleh dijual di Indonesia sejatinya paling minim yakni 91.
Maka itu, saat ini sedang dikaji peningkatan kualitas BBM Pertamina jenis Pertalite dengan RON 90. Nantinya kualitas BBM subsidi tersebut tingkatkan jadi RON 92 yang ramah dengan lingkungan.
Pertalite nantinya dicampur dengan etanol sebanyak 7% sehingga Research Oktan Number akan naik dari yang semula 90 ke 92. Produk ini pun dinamai Pertamax Green 92.
Sementara itu, Menurut Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan harga dari BBM hasil campuran Pertalite dan Etanol lebih mahal. Walaupun mahal, Menteri BUMN itu memastikan Pertamax Green 92 menjadi aksi nyata untuk mengatasi polusi di DKI Jakarta dan wilayah lain di Indonesia.
"Kan sudah diomongin sama Menteri ESDM, Pertamina juga sudah bicara. Kan waktu itu Pertamina bilang ini polusi. Kalau di negara lain ketika kendaraan masih dipakai, untuk mengurangi polusinya memakai apa? Biofuel, betul nggak? Kan itu. Kayak di Brazil, campuran bioetanol-nya itu masuk. Tapi kan harganya lebih mahal," ujar Erick, dikutip Rabu (6/9/2024).