JAKARTA - Dana Moneter Internasional (IMF) mengapresiasi langkah-langkah yang sudah mulai dilakukan oleh negara-negara di ASEAN dalam melakukan tindakan pencegahan perubahan iklim saat ini.
Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva mengatakan, perubahan iklim telah mencapai fase yang luar biasa dan jika tidak dikendalikan akan berdampak terhadap bencana alam yang juga akan mengakibatkan kerugian ekonomi.
"Semua negara ASEAN berkomitmen terhadap Perjanjian Paris, yang tujuannya harus menjamin netralitas karbon pada tahun 2050," katanya dalam sambutan di acara Indonesia Sustainability Forum yang diselenggarakan di Park Hyatt Jakarta, Kamis (7/9/2023).
Terlebih bagi Indonesia, Kristalina mengatakan yang dilakukan Indonesia dalam melakukan rehabilitasi hutan bakau merupakan langkah tepat dalam mengatasi perubahan iklim.
Menurutnya, rehabilitasi bakau menggunakan mangrove dapat menciptakan lebih banyak potensi hidup ikan di dalamnya, kemudian juga sumber karbon.