Setelah ilmunya cukup, Muhtar memutuskan terjun dalam usaha saringan. Meskipun, dia paham untuk memulai usaha tidak akan mudah karena perlu modal, pelanggan, dan produk yang berkualitas.
Saat ini Muhtar sudah punya beberapa langganan tetap di wilayah Jabodetabek. Jadi, dia tinggal memasok saringan itu tiga kali dalam sebulan.
BACA JUGA:
"Setiap pengiriman berkisar 100-200 lusin dengan harga jual Rp40 ribu sampai Rp110 ribu perlusin tergantung ukuran. Produk itu dikerjakan oleh tiga orang karyawan," ucapnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah menikmati usahanya meski memang ada penurunan penjualan saat ini. Namun, sirkulasi penjualannya tetap berjalan dengan baik.
Muhtar mengungkapkan kalau di balik usahanya itu dia sudah begitu banyak telah dirinya merasakan, seperti kurang modal, harus memasarkan dari pintu ke pintu dan lainnya. Itu menjadi pengalaman yang selalu dia ingat untuk mengembalikan semangat saat sedang menurun.
"Kalau tinggi permintaan saringan minyak, itu saat Ramadan. Pasalnya, banyak pedagang takjil dadakan," ucapnya.
Muhtar mengatakan usahanya berkembang juga ada peranan bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Oleh dikarenakan, bantuan permodalan itu memaksimalkannya betul-betul untuk mengembangkan usaha.
"Saya sudah memanfaatkan program KUR tiga kali untuk permodalan usaha," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)