“Proyek dengan nilai Rp 1,05 Triliun ini, akan mengimplementasikan sejumlah teknologi konstruksi seperti BIM sebagai upaya untuk pengendalian produksi dan kontrol mutu di lapangan dan penggunaan teknologi CCTV yang terkoneksi dengan program Project Management Information System (PMIS) yang dapat dikontrol secara real time,” terang Tjahjo.
Sementara untuk Proyek JDU SPAM di Bengkulu senilai Rp246,8 Miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama – Gala, dengan porsi Hutama Karya 65% dan Gala Karya 35%. Proyek ini akan mengedepankan keterlibatan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja lokal dalam pembangunannya.
“Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditargetkan rampung pada akhir tahun 2024 mendatang, dimana nantinya akan membantu mengalirkan air minum ke Kabupaten Bengkulu Tengah dengan kapasitas 113 L/ detik, Kabupaten Seluma 62 L/detik dan ke kota Bengkulu 225 L/detik,” ujar Tjahjo.
Sementara untuk Proyek JDU SPAM di Bengkulu senilai Rp246,8 Miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama – Gala, dengan porsi Hutama Karya 65% dan Gala Karya 35%. Proyek ini akan mengedepankan keterlibatan masyarakat setempat sebagai tenaga kerja lokal dalam pembangunannya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)