“Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai," ucapnya.
Irjen Kementan kawal inseminasi buatan di Manggarai Barat. (Foto: dok Kementan)
Secara teknis, program IB dengan pejantan unggul dapat meningkatkan kelahiran, bobot lahir, mutu genetik, dan produk daging serta susu. "Namun, hal ini membutuhkan tenaga teknis yang andal di lapangan. Sehingga lminat peternak terhadap IB terus meningkat, karena kegagalan IB semakin kecil," tutur Jan.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan peresmian Irigasi Perpompaan Peternakan antara Kementan dan Pemda Manggarai Barat. Irigasi Perpompaan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan populasi ternak di Kabupaten Manggarai Barat.
"Irigasi Perpompaan Peternakan ini dapat memberikan manfaat sebagai sumber air minum di musim kemarau bagi ternak sebanyak 3.140 ekor," ungkap Jan.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para peternak atas kerja kerasnya. Sebab, menurutnya peternak merupakan ujung tombak dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya ketersediaan daging di NTT dan nasional pada umumnya.
Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng dan Irjen Kementan Jan Maringka. (Foto: dok Kementan)