JAKARTA - Indeks dolar AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya di akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Dolar melemah setelah data menunjukkan penurunan sentimen konsumen, namun greenback masih bersiap untuk menguat selama sembilan minggu berturut-turut.
Dilansir dari Antara, Sabtu (16/9/2023), indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,06% menjadi 105,3192 di akhir perdagangan.
Universitas Michigan merilis pembacaan awal indeks sentimen konsumen turun menjadi 67,7 bulan ini dari 69,5 pada Agustus di bawah perkiraan para ekonom.
Ekspektasi inflasi satu tahun dalam survei tersebut turun menjadi 3,1%, terendah sejak Maret 2021. Sementara itu, perkiraan inflasi lima tahun turun ke level terendah dalam 1 tahun sebesar 2,7% dari 3,0%.
Indeks Kondisi Bisnis Umum survei Manufaktur Empire State Federal Reserve New York naik menjadi 1,9 pada bulan September dari minus 19,0 pada bulan Agustus, lebih baik daripada ekspektasi pasar.
"Saat ini tidak ada data yang menunjukkan resesi. Meski demikian, The Fed masih menunjuk pada akhir tahun depan, tingkat suku bunga yang lebih rendah," kata Joseph Trevisani, analis senior di FXStreet.com.