Sedangkan, belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.325,11 triliun, dengan total anggaran belanja tertinggi ada pada non kementerian atau lembaga (K/L) yakni Rp1.377 triliun, angka tersebut mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp1.359 triliun.
"Kenaikan pada belanja non K/L, itu terutama untuk pembayaran pensiun yang mengalami kenaikan sebesar 12 persen, karena sudah tiga tahun tak ada perubahan," katanya.
Selain itu, Sri Mulyani menyampaikan dalam rincian belanja non K/L, anggaran subsidi juga turut dinaikkan, hal itu dikarenakan adanya perubahan harga minyak dunia yang saat ini sudah menyentuh angka 95 dolar AS per barel
Menurutnya, dinamika perubahan harga minyak harus terus diawasi, karena hal tersebut akan berdampak pada besaran belanja non K/L dari sisi subsidi serta kompensasi.
Adapun besaran subsidi energi dalam postur RUU APBN 2024, yakni sebesar Rp189 triliun, dengan rincian subsidi BBM jenis tertentu dan LPG 3 kg yakni Rp113,27 triliun, serta subsidi listrik Rp75,83 triliun.
Nantinya postur RUU APBN 2024 akan disahkan menjadi undang-undang melalui rapat paripurna DPR pada Kamis (21/9/2023) mendatang.
(Taufik Fajar)