JAKARTA - Harga beras di pasaran mengalami kenaikan 20% lebih.
Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia Sudaryono mengatakan kenaikan harga besar itu sebesar 20%-25%.
BACA JUGA:
"Contohnya pada beras medium saat dilakukan pengecekan, normalnya berada di harga Rp9.000, kini menyentuh Rp12.000," katanya saat diwawancarai Okezone, Selasa, 19 September 2023.
Dia menyebut kalau Tim Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional, bahwa pemerintah telah mengimpor sekitar 2 juta ton dan akan didistribusikan oleh Bulog.
BACA JUGA:
Kemudian Ketua Umum Serikat Petani Henry Saragih pun menyebut mengenai keadaan stok beras sekarang ini harusnya pemerintah menghidupkan kembali rice milling.
Hal itu agar lebih difokuskan kepada proses penggilingan padi rakyat dan mendorong pasar beras ini agar tidak dikendalikan oleh perusahaan-perusahaan besar.
“Kalau itu bisa dilakukan, baru pemerintah bisa mengendalikan harga-harga ini. Kalau tidak, dia akan dikendalikan oleh pasar,” ujar Henry kepada Okezone.
BACA JUGA:
Henry kembali mengatakan, pemerintah harus mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Harga Eceran Tertinggi ini memang menurut kita menjadi jebakan. Jadi, harusnya Harga Eceran Tertinggi diturunkan dan harga pembelian gabah ditingkatkan,” kata Henry.
Dirinya merasa bantuan sosial beras yang dibagikan pemerintah tidak efektif.
Hal ini karena bansos beras hanya bisa memenuhi kelompok tertentu saja. Padahal, kenaikan harga beras ini tidak hanya berdampak pada rakyat miskin saja tetapi ke semua kelompok.
(Zuhirna Wulan Dilla)