Menurutnya CEPA merupakan langkah maju yang menjanjikan untuk mewujudkan era baru kerja sama perdagangan dan investasi antara kedua negara. CEPA UEA-Indonesia menghapus atau mengurangi tarif terhadap sejumlah besar barang, dan menghilangkan hambatan perdagangan yang tidak perlu.
BACA JUGA:
Selain itu, CEPA menetapkan jalur investasi pada sektor-sektor prioritas seperti logistik, energi, produksi pangan, fintech, e-commerce, serta perjalanan dan pariwisata.
"Kita perlu memanfaatkan perkembangan positif ini dengan mengupayakan perdagangan dua arah yang seimbang dan pertukaran investasi timbal balik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh sektor swasta," sambungnya.
Abdulla menceritakan kunjungan Yang Mulia Syeikh Muhammad bin Zayed AlNahyan, Presiden Uni Emirat Arab, ke Republik Indonesia pada bulan Juli 2019 menjadi titik balik dan tonggak sejarah dalam jalur hubungan bilateral UEA-Indonesia.
Kunjungan tersebut menurutnya telah membuka lebih banyak komunikasi di tingkat tertinggi, dan diikuti dengan pertukaran kunjungan tingkat tinggi termasuk kunjungan Presiden Joko Widodo ke UEA pada bulan Januari 2020, November 2021, dan Juli 2022, serta dilanjutkan dengan kunjungan Yang Mulia Presiden Uni Emirat Arab, ke Republik Indonesia pada bulan November 2022.
(Zuhirna Wulan Dilla)