JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) menyatakan, permintaan di pasar Asia Tenggara pasca berakhirnya pandemi Covid-19 menunjukkan tren membaik terutama untuk komoditas minyak.
"Kami terus berinvestasi lebih banyak dan memperluas bisnis kami di Asia, karena kami tahu masa depan dunia ada di Asia, dengan pertumbuhan (ekonomi) yang terus berkembang pesat," kata CEO PIS Yoki Firnandi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (28/9/2023).
BACA JUGA:
PIS merupakan entitas bisnis di bawah naungan PT Pertamina (Persero), yang sejak 2021 dipercaya sebagai induk subholding bidang logistik dan perkapalan di lingkup Pertamina Group.
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang minyak dan gas (migas), PIS memiliki visi untuk dapat tampil dan bahkan turut bersaing di level regional Asia.
BACA JUGA:
Karenanya, langkah inovasi yang ditempuh manajemen PIS dengan membuka kantor cabang di Dubai untuk menggarap wilayah operasional Timur Tengah (Middle East) dinilai sebagai terobosan yang visioner.
Dampaknya, baru setengah tahun beroperasi, PIS ME telah sukses mendapatkan klien-klien global dan mencetak laba senilai USD1,5 juta.
Lewat kerja sama tersebut, PIS juga sekaligus memperluas coverage rute yang digarap di perairan internasional, seperti Chile (Amerika Selatan), Puerto Rico (amerika Serikat), Republik Dominika (Karibia), Tanzania, Polandia dan Portugal.
Meski demikian, dia menegaskan bahwa agresivitas dalam melakukan ekspansi tersebut tidak membuat PIS melupakan penguasaannya atas pasar Asia Tenggara, yang dinilai juga terus berkembang pesat dan semakin menjanjikan.
BACA JUGA:
Sementara itu, PIS meraih dua penghargaan dalam ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia (ICAII) 2023.
Yoki menyampaikan apresiasi atas penghargaan yang diberikan. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi perusahaan dan seluruh perwira PIS untuk memberikan layanan optimal kepada customer dan berkontribusi dalam memajukan perekonomian nasional.
“Terus dukung PIS untuk menjadi Asia’s Leading Shipping Integrated Marine Logistics Company dan nantikan PIS untuk menjadi perusahaan yang bisa dimiliki oleh publik,” katanya.
(Zuhirna Wulan Dilla)