JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Kamis waktu setempat. Hal ini karena investor menyoroti data ekonomi terbaru dan kenaikan imbal hasil Treasury terhenti menjelang rilis inflasi.
Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 116,07 poin, atau 0,35%, menjadi 33.666,34, S&P 500 (.SPX) naik 25,19 poin, atau 0,59%, menjadi 4.299,70 dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 108,43 poin, atau 0,83% menjadi 13.201,28.
Investor mengamati perkembangan di Washington untuk melihat apakah anggota parlemen AS dapat menghindari penutupan pemerintahan.
“Pasar secara umum dalam beberapa hari terakhir benar-benar bergejolak,” kata Manajer Portofolio Northwestern Mutual Wealth Management Co, Matt Stucky, dilansir dari Reuters, Jumat (29/9/2023).
"Sedikit reli yang berlawanan dengan tren diperkirakan akan terjadi setelah tiga atau empat hari negatif yang cukup tajam," sambungnya.
Bursa saham juga mendapat sentimen positif setelah patokan imbal hasil Treasury 10-tahun yang berhenti di sekitar 4,6%.
Di antara sektor S&P 500, kelompok jasa komunikasi (.SPLRCL) naik 1,2%, sementara material (.SPLRCM) naik 1%. Sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga (.SPLRCU) merosot 2,2%, melanjutkan penurunannya baru-baru ini.
S&P 500 telah turun lebih dari 6% sejak akhir Juli, tetapi tetap naik sekitar 12% pada tahun 2023.
Data menunjukkan perekonomian AS mempertahankan laju pertumbuhan yang cukup solid pada kuartal kedua.
Pembacaan terpisah menunjukkan klaim pengangguran awal naik sedikit pada minggu lalu dan penurunan kontrak pembelian rumah yang ada pada bulan Agustus lebih tinggi dari perkiraan.