JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencetak laba bersih USD118,8 juta atau sekitar Rp1,83 triliun pada semester pertama 2023.
Direktur Utama AMMN Alexander Ramlie mengatakan, selama hampir tujuh bulan dari Oktober 2022 hingga April 2023, lokasi tambang perusahaan mengalami curah hujan yang tinggi, hampir dua kali lipat rata-rata tahunan historis, sehingga menyebabkan tertundanya penambangan bijih segar dari Fase 7.
Hal ini membuat operasional AMMN dialihkan ke proses pengupasan batuan penutup Fase 8, guna mempercepat akses menuju bijih segar Fase 8 dari jadwal yang direncanakan.
Tak hanya itu, AMMAN juga tidak bisa melakukan penjualan konsentrat karena tertundanya pemberian izin ekspor mulai tanggal 1 April hingga 24 Juli 2023.
Meski demikian, persediaan konsentrat selama empat bulan tersebut berhasil dijual dalam waktu enam minggu saja sejak mendapat izin ekspor pada Juli 2023.