JAKARTA - Nilai tukar
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, dolar AS menguat setelah investor mengantisipasi kebijakan moneter restriktif dalam jangka waktu yang lebih lama karena ketahanan ekonomi yang luas, sehingga semakin memperkuat posisi greenback di pasar mata uang global. Hal tersebut dibarengi dengan pandangan hawkish dari Federal Reserve dan imbal hasil Treasury tertinggi dalam 16 tahun.
"Putaran baru inflasi, kekhawatiran kenaikan suku bunga Dolar melonjak pada hari Selasa karena sejumlah pembuat kebijakan di Federal Reserve pada hari Selasa mengisyaratkan kenaikan suku bunga lagi pada bulan November atau Desember untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mendekati target bank sentral sebesar 2% per tahun dari saat ini 3,7%," tulis Ibrahim dalam risetnya.
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan dia tetap bersedia mendukung kenaikan suku bunga kebijakan bank sentral pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan kemajuan inflasi terhenti atau berjalan terlalu lambat.
Michael Barr, wakil ketua pengawasan The Fed, mengatakan bank sentral kemungkinan akan “perlu mempertahankan kenaikan suku bunga untuk beberapa waktu”.