Perihal penggunaan dana, sebesar 60% dana hasil IPO akan digunakan sebagai modal kerja operasional perseroan. Secara rinci, akan digunakan untuk pembayaran vendor jasa transportasi, di mana penunjukkan vendor akan disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan, terutama untuk kontrak-kontrak baru yang didapatkan oleh perseroan.
Kemudian, akan digunakan juga untuk sewa kapal tongkang. Dalam hal ini perseroan akan menyewa kepada PT Fajar Cargo Logistic dan PT Badranaya Trans Apsara.
Dana tersebut juga akan digunakan untuk menyewa alat pendukung operasional berjenis Crane dan Multi Axle dari PT Dian Samudera Utama, sedangkan Forklift dan Reach Truck menyewa dari PT Setia Kawan.
Serta biaya-biaya operasional lainnya, seperti biaya tenaga kerja, biaya bahan bakar, asuransi pengiriman, biaya marketing dan sales, biaya operasional kantor, biaya perjalanan proyek, biaya operasional kesehatan dan keselamatan kerja, serta biaya parkir inap armada darat di sekitar wilayah operasional perseroan.
Lalu, sekitar 9% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian software Cargo Wise dan alat-alat teknologi untuk mendukung operasional dan penjualan, serta mengintegrasikan sistem operasional perseroan, keuangan, sales, marketing dan pengelolaan aset. Adapun, seluruh transaksi dalam hal pembelian software dan alat-alat teknologi tersebut dilakukan melalui pihak ketiga yaitu PT Elogistik Indonusa Utama.
Sistem teknologi informasi tersebut berguna untuk mengintegrasikan dengan pelanggan, kantor cabang, National Logistic Ecosystem (NLE), kantor perwakilan luar negeri, bea cukai, fasilitas pergudangan milik sendiri ataupun pelanggan.
Terakhir, sekitar 31% dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian armada truk baru melalui dealer resmi Isuzu, dengan rincian dua unit Isuzu Elf tipe NMR L dengan Wingbox, dua unit Isuzu Giga tipe FVU dengan Wingbox, dua unit Isuzu Giga tipe Tractor Head GXZ ABS chassis 40ft, serta dua unit Isuzu Giga tipe FVZ U HP 6x4 chassis 20ft.
(Taufik Fajar)