JAKARTA – Pertumbuhan ekonomi China melambat pada kuartal III tahun ini. Perlambatan ekonomi dipicu krisis di sektor properti China yang terlilit utang.
Melansir VOA, Kamis (19/10/2023), Biro Statistik China mencatat ekonomi kuartal III 2023 tumbuh 4,9% secara yoy. Pertumbuhan ekonomi China masih lebih baik dari prediksi analis yakni 4,5%.
Namun jika dibandingkan periode sebelumnya yakni 6,3%, ekonomi China jelas melambat.
Data juga menunjukkan bahwa produk domestik bruto China tumbuh 1,3% selama kuartal ketiga, dibandingkan dengan 0,8% pada periode April hingga Juni tahun ini.
Produk industri China, yang mengukur aktivitas dalam sektor manufaktur, pertambangan serta listrik, air dan gas, naik 4,5% pada bulan September dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022, sedangkan penjualan ritel tumbuh 5,5% bulan lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Pemulihan pascapandemi China belum berlangsung seperti yang diharapkan setelah pihak berwenang mengakhiri kebijakan “nol-COVID’ akhir tahun lalu. Pemulihan yang lambat ini diperburuk oleh kemungkinan gagal membayar bunga dari pinjaman USD15 juta oleh perusahaan pengembang real estat Country Garden.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)