Diketahui Google Berita menyajikan tautan ke artikel dari ribuan penerbit dan majalah.
Ini adalah tab populer bagi orang-orang yang menggunakan penelusuran Google, memungkinkan mereka menemukan berita berperingkat teratas tentang topik tertentu.
PHK ini terjadi di tengah perang antara Israel dan Hamas yang telah merenggut ribuan nyawa di Israel dan Gaza sejak 7 Oktober, dan 20 bulan setelah Rusia menginvasi Ukraina.
BACA JUGA:
Kedua perang tersebut telah memicu lonjakan penyebaran misinformasi di web, sehingga meningkatkan pentingnya Google dan situs lain yang diandalkan pengguna untuk menemukan berita terkini.
Kepala industri Uni Eropa Thierry Breton meminta perusahaan-perusahaan, termasuk Google, mengambil langkah lebih tegas untuk memerangi disinformasi ketika konflik meningkat.
Breton secara khusus mengirimkan surat kepada CEO Google Sundar Pichai dan CEO YouTube Neal Mohan, mengingatkan mereka tentang persyaratan moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital UE.
“Perubahan internal ini tidak berdampak pada misinformasi dan kualitas informasi kami di News," katanya.
Beberapa perusahaan teknologi mengatakan mereka telah menyiapkan moderator konten untuk berjuang melawan misinformasi.
Sementara itu, Kanada dan negara-negara lain sedang mengincar undang-undang yang akan memaksa platform teknologi untuk memberikan kompensasi kepada penerbit atas karya mereka.
Pemotongan di Google News terjadi setelah PHK yang meluas di banyak bagian perusahaan pada tahun ini.
Pada bulan Januari, Google mengumumkan akan memangkas 12.000 pekerjaan, yang mempengaruhi sekitar 6% dari angkatan kerja penuh waktu. Bulan lalu, perusahaan menghilangkan ratusan posisi dari organisasi perekrutannya.
Seorang staf insinyur di Google News menulis postingan di LinkedIn pada hari Selasa mengenai PHK tersebut.
“Ini adalah beberapa orang terbaik dan tercerdas yang pernah bekerja dengan saya,” tulis orang tersebut.
“Kami pasti akan menjadi lebih buruk tanpa mereka," tambahnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)