Penjelasan Dirut BRI soal Rencana Divestasi Saham BSI

Suparjo Ramalan, Jurnalis
Kamis 26 Oktober 2023 17:21 WIB
Dirut BRI soal divestasi saham BSI. (Foto: BRI)
Share :

JAKARTA - Rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI (BBRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI (BBNI) melakukan divestasi sahamnya di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dipandang tidak mendesak. Sekalipun aksi korporasi itu harus dilakukan.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, pelepasan saham di BSI bertujuan mengoptimalisasikan portofolio perusahaan saja.

 BACA JUGA:

Sehingga tidak harus dilakukan secara terburu-buru atau sesegera mungkin.

Dia memastikan divestasi saham harus berdampak positif bagi kinerja BRI hingga penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang maksimal.

"Mendesak tidak divestasi? Saya jawab tidak mendesak karena ini bagian optimalisasi portofolio. Kita tetap fokus dua hal, value harus optimal dan maksimal, lalu GCG harus terpenuhi," ujar Sunarso saat 'Ngopi BUMN', Kamis (36/10/2023).

 BACA JUGA:

"Tidak ada keterpaksaan waktu, buru-buru, yang kita cari value harus maksimal dan GCG harus terpenuhi. Kita tidak mau melanggar yang dua itu," lanjut dia.

Adapun komposisi pemegang saham BSI terdiri atas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar 50,83%, BNI 24,85%, BRI 17,25%. Sisanya adalah pemegang saham yang masing-masing di bawah 5%.

Sunarso menilai divestasi merupakan langkah tepat bagi BRI dan BSI. Dengan divestasi BSI dapat mencari mitra strategis yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

"Itu pertimbangan strategi bagi BRI, maka kita berniat untuk divestasi. Itu bagus untuk kita semua, duitnya buat BRI bisa untuk berkembang dan rasanya tidak ke syariah karena cukup diwakili BSI. Untuk bisnis yang spiritnya sama dengan syariah, kita sudah punya Pegadaian," bebernya.

Dia juga memastikan BRI berkomitmen menjalankan arahan Kementerian BUMN dalam membentuk satu bank syariah pelat merah yang kuat. Hal ini bertujuan meningkatkan pangsa pasar perbankan syariah di Tanah Air.

"Kalau Pegadaian konsolidasi penuh ke BRI, sedangkan di BSI itu kita tinggal punya 15%," papar Sunarso.

Saat ini, Kementerian BUMN masih menjajaki investor baru asal luar negeri untuk dikerjasamakan dengan Bank Syariah Indonesia. Salah satu investor yang dibidik berasal dari lembaga perbankan dan keuangan syariah asal Timur Tengah.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya