Kurangi Impor Sektor Migas dan Tambang, RI Punya Pabrik Baru Rp189 Miliar di Cikarang

Nurfathiya Efsya, Jurnalis
Rabu 01 November 2023 10:02 WIB
Kurangi Impor Migas dan Tambang Ri. (Foto: Okezone.com/Freepik)
Share :

JAKARTA - Indonesia mempunyai pabrik baru yang dapat mengurangi impor peralatan sektor migas dan tambang di Cikarang, Jawa Barat.

Pabrik baru ini dibangun PT Katup Industri Indonesia yang mengoperasikan fasilitas pabrik baru di Kawasan Industri Delta Silicon Cikarang, Jawa Barat, guna menekan ketergantungan pada impor produk katup untuk industri migas dan pertambangan,

Direktur Utama Katup Industri Indonesia (KII) Saut Martahan Panjaitan mengatakan pabrik yang menelan investasi USD12 juta atau setara Rp189,6 miliar (kurs Rp15.800 per USD) tersebut akan memproduksi katup dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 45%.

"Tujuan kami ingin membangun ekosistem industri dan bisnis valve yang kuat dan berkelanjutan," kata Saut dalam keterangannya, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Industri valve merupakan salah satu peralatan penting yang banyak dipakai dalam berbagai sektor strategis seperti industri migas, pembangkit listrik, pabrik pupuk, pertambangan nikel, dan smelter logam.

Dia mengatakan kebutuhan peralatan katup akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan program hilirisasi beberapa sektor industri yang dicanangkan pemerintah.

"Pembukaan pabrik ini juga dalam rangka kami mendukung program pemerintah untuk meningkatkan industri nasional khususnya dalam hal kebijakan peningkatan TKDN," kata Saut.

Menurut Saut, pabrik katup ini diharapkan mampu bersaing secara teknologi dan komersial di dalam negeri dan ke depan dapat berpartisipasi dalam meningkatkan ekspor Indonesia di bidang peralatan katup. Hal itu dikarenakan harga katup relatif mahal, bisa mencapai Rp1 miliar per katup.

"Target produksinya bisa mencapai 19.200 unit per dua shift. Ada 5 jenis katup yang diproduksi. Tahap awal produksi masih untuk pasar dalam negeri, tapi nanti jika mendapat sertifikasi IPA Monogram bisa untuk ekspor, paling tidak ke Asia Tenggara," ujarnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya