JAKARTA - Light Rail Transit (LRT) Jabodebek merupakan kereta tanpa masinis yang hadir untuk mengurangi kemacetan. Namun, kini transportasi darat tersebut kerap mengalami gangguan hingga harga tiket diminta turun oleh sejumlah masyarakat.
Permasalahan yang terjadi pada LRT Jabodebek yakni seperti masalah keausan pada roda setelah beroperasi. Hal itu pun membuat LRT Jabodebek hanya menjalankan 9 trainset dari 31 trainset yang ada.
Selain itu, sejumlah masyarakat meminta adanya penurunan tarif LRT Jabodebek menjadi Rp5.000 untuk semua relasi. Hal itu dikarenakan biaya tarif LRT Jabodebek kini dikeluhkan oleh sebagian masyarakat pengguna layanan transportasi darat tersebut.
Berikut ini Okezone telah merangkum beberapa fakta LRT Jabodebek bermasalah hingga harga tiket diminta turun, Minggu (5/11/2023).
1. Jumlah trainset picu kedatangan kereta lebih lambat
Jumlah trainset yang beroperasi semakin berkurang mengakibatkan jarak kedatangan kereta atau headway menjadi satu jam.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan, bahwa saat ini pihaknya hanya menjalankan sembilan trainset dari 31 trainset yang ada.
Dia mengungkapkan, bahwa kondisi roda pada 18 trainset mengalami keausan sehingga perlu melakukan perawatan pembubaran roda.
Selain itu, empat trainset masih dalam perbaikan, di mana dua trainset masih di PT INKA. dua trainset lainnya sedang proses sinkronisasi antara pintu dan sarana.
Sebelumnya, LRT Jabodebek mengoperasikan 16 trainset maka headwaynya tersebut hanya sekitar 15 menit.
2. Roda LRT Jabodebek aus
Permasalahan LRT Jabodebek terkait keausan roda yang baru saja ditemukan setelah LRT Jabodebek beroperasi dipertanyakan.
Menurut Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana, permasalahan tersebut seharusnya bisa teridentifikasi sebelum dioperasikan secara komersial. Pasalnya permasalahan tersebut mengakibatkan terganggunya operasional LRT sendiri.
"Ini memang semestinya tidak terjadi, di saat frekuensi perjalanan harusnya ditingkatkan supaya jeda antar perjalanan (headway ) nya rapat dan jam operasi perjalanan mestinya ditambah, tetapi malahan armada yang dioperasikan berkurang signifikan," katanya saat dihubungi, pada 29 Oktober 2023.
3. Masyarakat dirugikan soal waktu
LRT Jabodebek kembali mengalami masalah keausan pada roda setelah beroperasi. Hal ini pun membuat manajemen LRT Jabodebek hanya menjalankan 9 trainset dari 31 trainset yang ada.
Oleh sebab itu, beberapa masyarakat merasa dirugikan soal waktu saat menggunakan transportasi LRT ini.
Menyikapi permasalah tersebut, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menilai, masalah utama LRT sepi penumpang adalah prasarananya yang masih kurang.
“Saya melihat bahwa ini bukan masalah manajemen LRT-nya. Namun masalah prasarananya. Jadi ini tugas PT INKA karena kewenangannya mereka,” ucapnya saat dihubungi Okezone, Minggu (29/10/2023).
4. Masyarakat meminta harga tiket turun
Masyarakat meminta adanya penurunan tarif LRT Jabodebek menjadi Rp5.000 untuk semua relasi.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan bahwa pihaknya masih belum mau menurunkan tarif tersebut.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan persoalan yang terjadi saat ini terkait roda kereta LRT Jabodebek mengalami keausan merupakan hasil evaluasi tersebut.
Di mana hasil evaluasi tersebut menjadi dasar bagi pemerintah untuk terus meningkatkan pelayanan serta aspek keselamatan dari moda transportasi LRT Jabodebek.
5. LRT Jakarta turun tangan
PT LRT Jakarta turun tangan untuk membantu moda LRT Jabodebek yang saat ini yang mengalami gangguan keausan roda. Bantuan ini dalam hal mesin bubut roda.
Kesanggupan LRT Jakarta untuk membantu LRT Jabodebek ini merupakan tindak lanjut dari permintaan Kementerian Perhubungan terhadap LRT Jakarta.
Pasalnya saat ini LRT Jabodebek hanya mengoperasikan 9 trainset, sedangkan 18 trainset saat ini menunggu antrean pembubutan roda. Hal ini juga lantaran pihak LRT Jabodebek hanya mempunyai 1 mesin bubut saja.
6. LRT Jabodebek mati listrik lagi
LRT Jabodebek kembali mengalami mati listrik dan menyebabkan perjalanan terhenti selama 20 menit. Divisi LRT Jabodebek membeberkan adanya informasi di media sosial soal perjalanan LRT Jabodebek mengalami gangguan mati listrik di Stasiun Cikoko atau dekat Menara Saidah pada Rabu (1/11/2023) yang menyebabkan kereta berhenti beberapa menit.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan gangguan tersebut terjadi lantaran terjadi power trip /putusnya arus listrik ke kereta.
7. Penyebab LRT Jabodebek mogok
LRT Jabodebek lintas Cibubur-Dukuh atas mengalami kendala pada Rabu pagi. Dikutip dari akun X @jalur5_, LRT Jabodebek mengalami gangguan mati listrik di Stasiun Cikoko atau dekat Menara Saidah. Dari gangguan tersebut kereta berhenti selama 20 menit.
"Rabu pagi (1/11/2023) terjadi gangguan @lrt_jabodebek di Stasiun Cikoko atau dekat Menara Saidah. Rangkaian kereta mengalami mati listrik. Kereta berhenti sekitar 20 menit," tulis akun itu.
Kemudian Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo pun buka suara dan menyebut terjadi power trip atau putusnya arus listrik ke LRT Jabodebek saat itu.
"Betul pagi tadi sempat terjadi kereta berhenti dikarenakan terjadi power trip /putusnya arus listrik ke kereta," kata Kuswardoyo dalam keterangannya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)