Viral! Suku Anak Dalam Hadang Buldoser Tambang Nikel, Tak Mau Harta Karun Diambil

Candra Gunawan Nurhakim, Jurnalis
Senin 06 November 2023 12:31 WIB
Heboh suku anak dalam hadang buldoser. (Foto: Akun X)
Share :

JAKARTA - Heboh video yang beredar di media sosial (medsos) memperlihatkan bahwa ada dua orang yang diduga berasal dari suku pedalaman di Indonesia.

Dikutip dari video di akun X @Survival pada Senin (6/11/2023), dua orang suku anak dalam ini memakai pakaian khas daerah mereka dengan membawa bambu runcing.

Diduga dalam video itu mereka tengah menghadang sebuah buldoser yang hendak masuk.

Mereka pun berteriak-teriak saat buldoser itu mendekat, demi mencegah agar mobil tersebut tak masuk.

"Hongana Manyawa yang belum tersentuh, saat buldoser menghancurkan hutan mereka. Lahan mereka ditambang untuk nikel dan baterai mobil listri," tulis keterangan video.

Mirisnya saat buldoser itu menyalakan mesin mobil, keduanya langsung berlari ke arah hutan.

Dari informasi dari medsos, suku anak dalam ini tengah berjuang melindungi sumber mata pencaharian mereka. Di mana mereka juga melindungi daerah asli mereka.

Bahkan mereka telah lama hidup di Pulau Wawonii dan bergantung pada hutan sebagai sumber mata pencaharian.

Kemudian berdasarkan data organisasi hak asasi manusia Survival International dikutip dari Petapixel, kehidupan suku tersebut terancam karena pulau Halmahera dijadikan pertambangan nikel.

 BACA JUGA:

Kini netizen juga ikut beramai-ramai meminta agar perusahaan atau pihak mana pun tak mengganggu daerah mereka.

"Jangan diganggu rumah mereka," kata @indrosubiyantp

"Jangan ganggu ketenangan mereka YaAllah," kata @satriarafisky.

"Pak Jokowi gimana nih pak?" balas @boosandgyu.

Diketahui dari situs tersebut, diperkirakan 300 hingga 500 orang Hongana Manyawa tinggal di pedalaman hutan di Pulau Halmahera.

Sebagian besar wilayah mereka kini telah dialokasikan untuk perusahaan pertambangan, dan di beberapa daerah, ekskavator sudah mulai bekerja.

Proyek ini merupakan bagian dari rencana Indonesia untuk menjadi produsen utama baterai mobil listrik, melalui penambangan dan peleburan nikel dan mineral lainnya.

Suku Hongana Manyawa berarti ‘Penduduk Hutan’ adalah salah satu suku pemburu dan pengumpul nomaden terakhir di Indonesia, dan banyak di antara mereka yang belum pernah dihubungi.

"Mereka sangat menghormati hutan dan segala isinya, mereka percaya bahwa pohon, seperti manusia, memiliki jiwa dan perasaan. Daripada menebang pohon untuk membangun rumah, mereka membuat tempat tinggalnya dari kayu dan dedaunan. Ketika hasil hutan digunakan, ritual dilakukan untuk meminta izin dari tanaman, dan persembahan tidak diberikan untuk menghormati," tulis situs tersebut.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya