JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 mencapai 4,94% secara year-on-year (yoy), menurun dari angka 5,17% pada kuatal II-2023.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan terdapat Faktor utama penurunan ini, yaitu perlambatan ekonomi global.
BACA JUGA:
Meskipun demikian, beberapa mitra dagang utama Indonesia tetap mencatat pertumbuhan positif, walaupun dalam skala yang lebih lambat.
Secara rinci, PDB Indonesia berdasarkan harga berlaku mencapai Rp5.296 triliun, sedangkan pada harga konstan mencapai Rp3.124,9 triliun. Sektor-sektor unggulan dalam perekonomian Indonesia, seperti industri pengolahan (5,20%), pertanian (1,46%), perdagangan (5,08%), pertambangan (6,95%), dan konstruksi, tetap tumbuh.
BACA JUGA:
Amalia juga mencatat tiga sektor usaha dengan pertumbuhan tertinggi, yaitu transportasi dan pergudangan (14,74%), jasa lainnya (11,14%), serta akomodasi dan makanan minuman (10,80%).
Pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, serta penyelenggaraan berbagai acara nasional dan internasional, serta dimulainya kegiatan politik menjelang pemilu.
Baca Selengkapnya: Tak Sampai 5%, Ini Alasan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Rendah di Kuartal III-2023
(Zuhirna Wulan Dilla)