Beriringan dengan itu, intake kilang secara global per akhir September 2023 tercatat turun 1,3 juta BOPD dari Agustus 2023 menjadi 81,1 juta BOPD dikarenakan berakhirnya summer driving session dan memasuki masa perubahan cuaca ekstrem, di mana kilang-kilang juga masuk dalam tahap pemeliharaan.
"Peningkatan ekspor minyak Rusia bulan September 2023 sebesar 460 ribu BOPD secara bulanan atau menjadi 7.6 juta BOPD juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan harga minyak mentah dunia," terang Tim Harga.
Khusus Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah tak hanya dipengaruhi faktor-faktor tersebut, melainkan juga penurunan permintaan bahan bakar di Tiongkok pada September 2023 sebesar 7,8% dibanding bulan sebelumnya menjadi 522 ribu BOPD.
"Serta kembalinya ekspor gasoil Rusia ke pasar, termasuk Asia, setelah dihapuskannya kebijakan larangan ekspor gasoil oleh Pemerintah Rusia," urai Tim Harga.
Sementara meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tak sedikit pun memberi pengaruh pada lalu lintas minyak mentah di wilayah tersebut. Pasalnya, upaya-upaya diplomatis berhasil mencegah penyebaran konflik ke wilayah lain.
Selengkapnya perkembangan harga mentah utama pada bulan Oktober 2023 dibandingkan bulan September 2023 sebagai berikut :
- Dated Brent dari USD94,00 menjadi USD91,05 per barel,
- WTI (Nymex)dari USD89,43 menjadi USD85,47 per barel,
- Brent (ICE) dari USD92,59 menjadi USD88,70 per barel,
- Basket OPEC dari USD94,70 menjadi USD91,86 per barel,
- Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia dari USD90,17 menjadi USD86,72 per barel.