JAKARTA - Badan Pangan Nasional menyatakan bahwa mundurnya masa panen pada musim tanam rendeng tidak akan mempengaruhi cadangan beras pemerintah.
"Musim tanam I (Agustus-Desember), mundur karena hujan turun lambat. Hujan baru akan terjadi pada akhir November dan Desember. Jadi panennya mundur," kata Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dikutip Antara, Minggu (12/11/2023).
Ia mengatakan, karena masa tanamnya terlambat, maka panennya juga akan mengalami kemunduran. Panen baru akan terjadi pada April, Mei, dan Juni 2024.
Untuk antisipasi, Badan Pangan Nasional bersama PT Pupuk Indonesia (Persero) telah berupaya memastikan ketersediaan pupuk atau stock bridging.
Meski terjadi keterlambatan musim tanam yang berdampak terhadap mundurnya masa panen, Arief memastikan kalau hal tersebut tidak akan mempengaruhi ketersediaan stok beras.
Menurut dia, pemerintah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) kini sudah memiliki cadangan beras di atas 1 juta ton.