JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan bahwa proyek kereta cepat Whoosh sudah menjadi moda transportasi favorit bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini terlihat dari jumlah masyarakat yang menggunakan Whoosh semakin hari semakin meningkat.
BACA JUGA:
Tidak hanya di Indonesia, Menhub mengatakan bahwa negara tetangga yakni Singapura dan Malaysia sudah sudah mengakui kecanggihan moda transportasi tersebut.
Dalam unggahan video di Instagram @budikaryas, Menhub bertemu dengan insan transportasi dan juga sejumlah profesi lainnya yang menanyakan kabar terkait Whoosh.
BACA JUGA:
Bahkan Menhub mengatakan bahwa kini Whoosh jadi destinasi baru warga Malaysia jika berkunjung ke Indonesia khususnya Bandung.
"Sekarang itu orang Malaysia kalau ke Bandung itu destinasi wisatanya adalah Whoosh," kata Menhub dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Jumat (16/11/2023).
Adapun sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) melaporkan bahwa pada 12 November 2023, penumpang kereta cepat whoosh yang dilayani mencapai 21.312 penumpang. Jumlah ini dicapai melalui pengoperasian 36 jadwal perjalanan dengan rincian 28 perjalanan reguler dan 8 perjalanan tambahan.
BACA JUGA:
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, capaian ini menjadi capaian kinerja angkutan tertinggi selama Kereta Cepat Whoosh beroperasi. Sebelumnya volume penumpang tertinggi terjadi pada 11 November sebanyak 20 ribu penumpang dan 4 November di 18 ribu Penumpang.
Dibandingkan pekan lalu terjadi peningkatan jumlah penumpang kereta cepat Whoosh sebesar 18% atau sebanyak 3.259 penumpang. Dari sisi jumlah perjalanan, terjadi peningkatan jumlah perjalanan sebesar 12% dari 32 perjalanan di 4 November menjadi 36 perjalanan di 11 dan 12 November.
"Peningkatan jumlah penumpang ini seiring dengan adanya peningkatan jumlah perjalanan di akhir pekan. Kereta Cepat Whoosh kini menjadi salah satu moda transportasi pilihan masyarakat untuk melakukan perjalanan Jakarta-Bandung dan sebaliknya," ujar Eva dalam keterangan tertulis.
Eva menjelaskan dari 21.312 penumpang, 497 penumpang atau 2,3% diantaranya merupakan penumpang first class, 886 penumpang atau 4,2% penumpang business class, dan 19.929 penumpang atau 93,5% penumpang premium economy class.
Eva menyebutkan rata-rata okupansi masing-masing perjalanan mencapai 98,5%. Adapun untuk jadwal tertentu okupansinya mencapai 100% atau terjual habis.
(Zuhirna Wulan Dilla)