Wall Street Beragam Imbas Pernyataan The Fed

Anggie Ariesta, Jurnalis
Kamis 30 November 2023 07:33 WIB
Wall Street Berakhir Bervariasi. (Foto: Okezone.com/Reuters)
Share :

JAKARTA - Bursa saham AS, Wall Street bervariasi pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat. Hal itu karena revisi PDB meredakan kekhawatiran resesi dan pernyataan pejabat Federal Reserve menimbulkan pertanyaan tentang durasi kebijakan restriktif Bank Sentral AS.

Dow Jones Industrial Average (.DJI) naik 13,44 poin, atau 0,04%, menjadi 35.430,42, S&P 500 (.SPX) kehilangan 4,31 poin, atau 0,09%, pada 4.550,58 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 23,27 poin, atau 0,16% menjadi 14.258,49.

Nasdaq dan S&P 500 berada di zona negatif, sementara Dow Jones berakhir lebih tinggi. Hal ini karena investor mengambil posisi menunggu dan melihat menjelang laporan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang penting pada hari Kamis.

Meskipun pergerakan indeks lesu selama tiga sesi terakhir di November, tapi ini merupakan bulan yang penting. S&P 500 tetap berada di jalur untuk mencatat persentase kenaikan bulanan terbesar sejak Juli 2022.

"Pasar memperoleh keuntungan yang besar, jadi pasti ada aksi ambil untung dan reposisi, ada beberapa konsolidasi yang terjadi di sini," kata Ahli Strategi Portofolio Senior Ingalls & Snyder, Tim Ghriskey, dilansir dari Reuters, Kamis (30/11/2023).

"Kami mempunyai pendapatan yang sangat kuat dan ada banyak optimisme. Dan karena itu, ada reposisi keuntungan," katanya.

Berbeda dengan Barkin, Gubernur Fed Christopher Waller, yang secara luas dianggap hawk, memberikan jaminan bahwa Fed mungkin telah mencapai akhir dari siklus kenaikan suku bunganya.

Dia mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga dalam waktu dekat untuk merekayasa “soft landing” dan menghindari resesi.

“The Fed saat ini menahan diri, namun kebijakannya masih lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” tambah Ghriskey.

Di antara 11 sektor utama S&P 500, real estate (.SPLRCR) dan keuangan (.SPSY) mencatat persentase kenaikan terbesar, sementara layanan komunikasi (.SPLRCL) turun 1,1%.

Saham-saham momentum yang sensitif terhadap suku bunga, dipimpin oleh Microsoft Corp (MSFT.O) dan Apple Inc (AAPL.O) menjadi beban terberat pada S&P 500.

Saham Humana Inc (HUM.N) dan Cigna Group (CI.N) masing-masing turun 5,5% dan 8,1%, setelah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan perusahaan asuransi kesehatan sedang dalam pembicaraan untuk merger.

General Motors (GM.N) melonjak 9,4% setelah produsen mobil tersebut mengumumkan pembelian kembali saham senilai $10 miliar dan peningkatan dividen sebesar 33%. Saham Ford Motor Co (F.N) menguat 2,1%.

CrowdStrike Holdings (CRWD.O) melonjak 10,4% menyusul perkiraan pendapatan kuartal keempat yang mengalahkan konsensus.

NetApp (NTAP.O) melonjak 14,6% setelah platform manajemen data berbasis cloud ini meningkatkan perkiraan laba tahunannya.

Saham-saham yang naik melebihi jumlah saham-saham yang turun di NYSE dengan rasio 2,06 banding 1; di Nasdaq, rasio 1,51 banding 1 menguntungkan saham-saham yang menguat.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya