JAKARTA - Siti Atikoh Ganjar Pranowo bertemu dengan Komunitas Wanita Tani (KWT) dan Pameran Produk UMKM di Kulon Progo, Yogyakarta. Dirinya menerima curahan hati seorang ibu petani soal bagaimana petani kerap dirugikan ketika harga-harga meninggi, tapi harga di tingkat petani justru rendah. Ketika harga sedang tinggi, pemerintah justru melakukan operasi pasar untuk menurunkan harga.
Atikoh menilai hal itu merupakan bagian dari permasalahan kedaulatan pangan Indonesia. Ada kondisi seperti dua posisi mata uang. Baginya harus ada keberpihakan kepada petani. Karena harga produksi, misal beras, di tingkat petani juga cukup tinggi. Untuk biaya tenaga kerja, bibit, pupuk.
Sehingga ketika harga naik turun, terkadang biaya produksi tak terpenuhi dengan harga jual yang ada. Di sisi lain, seandainya harga naik, warga yang menjadi konsumen yang berteriak.
"Tentu ini harus ada bagaimana kita ada formula. Tentu harus ada subsidi. Subsidinya seperti apa? Apakah bentuknya subsidi harga (di pasar) atau pemerintah yang menampung hasil (petani) dengan harga yang cukup sehingga mereka mendapat keuntungan yang cukup," kata Atikoh, Rabu (6/12/2023).
Dia mengatakan, dengan adanya formula yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk mengatasi melambungnya harga bahan pokok, maka masyarakat akan merasakan adanya keberpihakan.