JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menilai ada pihak-pihak yang memang sengaja menggoreng isu-isu mengenai hilirisasi nikel di tahun politik.
"Ada udang di balik batu yang sengaja, satu kelompok tertentu memakai tangan orang lain untuk mem-pressure Indonesia. Nah ini tahun politik soalnya, digoreng ini barang," ujarnya dalam diskusi di Media Center Indonesia Maju di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Dia pun kemudian mempertanyakan nasionalisme para pihak yang tidak setuju dengan kebijakan hilirisasi ini.
"Justru kalau ada orang yang tidak setuju dengan hilirisasi, saya bertanya coba cek nasionalismenya sejauh mana itu orang? Ada apa dengan dirinya, itu baru satu komoditas," tegasnya.
Lebih lanjut, ia menilai apabila ada orang yang beranggapan bahwa kebijakan hilirisasi nikel ini keliru maka yang sebenarnya keliru adalah pemikiran orang tersebut.
Kendati demikian Bahlil mengakui bahwa kebijakan hilirisasi yang digalakkan pemerintah ini memang masih banyak kekurangan.
"Masih ada kekurangan dalam hilirisasi ini, setuju. Orang baru 4 tahun ini barang, ini baru 4 sampai 5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang," terangnya.
Namun dirinya memastikan bahwa pemerintah cepat tanggap dalam merespon setiap kekurangan yang ada dengan melakukan perbaikan-perbaikan.
"Ya namanya kita kaya bayi jatuh bangun biasa, tapi Alhamdulillah kita ini jalan sekalipun ada kekurangan kita cepat melakukan respon terhadap perbaikan-perbaikan," pungkasnya.
(Taufik Fajar)