Tomi menyesalkan insiden yang terjadi di video viral tersebut. Sebagian kecil beras-beras impor yang karungnya sobek hasil pengangkutan dari kapal ke gudang, yang seharusnya diangkut oleh buruh ke mesin "Rice to Rice" (RtR), malah dipermainkan oleh oknum buruh.
“Sudah jutaan ton beras impor tahun ini yang kita angkut dari Kapal menuju ke gudang-gudang Bulog yang artinya ada puluhan juta karung yang diangkut dan hanya beberapa karung saja yang mengalami sobek dan bocor sehingga perlu dikumpulkan untuk diangkut kembali ke mesin pengolahan 'RtR'”, kata Tomi.
Menurut Tomi, Bulog telah memiliki standardisasi mutu dan kontrol kualitas untuk menjaga proses dan kualitas beras.
"Atas kejadian ini manajemen Bulog akan meningkatkan pengawasan di gudang guna mencegah perbuatan-perbuatan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan," ujarnya seperti dilansir Antara.
(Dani Jumadil Akhir)