Jaga Lingkungan, Kebun Hutan Perlu Dilakukan Massal di Jawa

Nurul Amirah Nasution, Jurnalis
Sabtu 30 Desember 2023 17:54 WIB
Kebun hutan perlu dimassivkan di pulau jawa (Foto: MPI)
Share :

JAKARTA - Pembuatan plot kebun hutan secara massal diperlukan untuk menjaga lingkungan. Fenomena musim panas dan kering yang panjang di tahun 2022-2023 perlu ditanggapi dengan aksi nyata.

Rimbawan Ahli dan Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA) Transtoto Handadhari, mengatakan suhu panas tersebut juga terjadi di wilayah penghasil terbesar kayu jati di Cepu, Blora, Jawa Tengah, dan terjadi juga di hampir semua lokasi.

Caleg DPR-RI dari Partai Perindo untuk Dapil Jateng III Blora Raya ini mengatakan, dampak pengapnya udara juga terasa sampai di daerah perbukitan wisata di Omah Elabu, Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta yang aslinya sangat sejuk.

Musim hujan yg telah datang menggantikan musim panas dan kekeringan yang panjang dan ditandai dengan banyaknya kebakaran semak, hutan jati dan lahan khususnya di Jawa membawa dampak temperatur bumi yang tinggi.

"Ini juga bukan efek pemanasan global, atau karena kebijakan KHDPK yang konon khusus itu, yang banyak mengurangi hutan lindung. Tetapi adalah fenomena alam yang memang sulit dilawan," kata Transtoto yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Perum Perhutani, Sabtu (30/12/2023).

Hamparan lahan ribuan hektar di daerah Cepu, Sambong, Cabak sampai Jepon, bahkan di sekitar areal wisata Bukit Serut nampak menyolok. Bahkan di sekitar Desa Karang Boyo tanah-tanah kering sangat luas mendorong suhu yang tinggi.

Dari penampakan tumbuhan buah yang tetap menghijau seperti mangga, kelengkeng, jeruk, alpukat, rambutan, di samping rumput gajah dan pepohonan hutan, sangat dimungkinkan penghijauan "Kebun Hutan" yang produktif menghasilkan keuntungan material --dalam hal ini berupa uang--, oksigen dan kerindangan alam.

"Perlu dilakukannya pembuatan plot 'Kebun Hutan' di lahan-lahan kosong khususnya di daerah perbatasan Jawa Tengah-Timur seperti Bojonegoro, dan sangat mungkin di luar Jawa terutama di lokasi-lokasi langganan kebakaran hutan di daerah gambut, di Sumatera dan Kalimantan", urainya.

Menurutnya, tanah merah di kawasan itu memberikan indikasi kesuburan yang cukup untuk membangun perkebunan kayu keras dan kedelai. Sedang di lahan-lahan krecuk seperti jenis grumusol sangat cocok untuk tumbuhan jati, pohon getah jaranan, glirisidia dan rumput gajah.

"Hanya di daerah minyak tersebut masih ada konflik peruntukan antara kepentingan penambangan minyak atau pengembangan hutan dan kebun", tambahnya.

Tentu tidak mudah memutuskan kebijakannya. Namun pertimbangan terbaik selayaknya objektif tanpa melibatkan unsur politis.

"Kesejahteraan masyarakat perlu didahulukan yang tetap berwawasan lingkungan hidup", tegas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya