JAKARTA - Delapan cara untuk menanggulangi perubahan iklim yang dapat berpotensi meningkatkan frekuensi kejadian bencana.
Saat ini juga perubahan cuaca dan iklim berlangsung ekstrem sehingga sulit untuk ditebak.
BACA JUGA:
Mengutip dari instagram @kemenpupr pada Minggu (31/12/2023) berikut tentang cara mengatasi perubahan iklim sebagai berikut
1. Hemat penggunaan air dan listrik
Hemat penggunaan air dan listrik dapat membantu mencegah bencana alam melalui beberapa cara. Penggunaan air yang bijak, seperti memperbaiki kebocoran dan mengurangi pemborosan, dapat menjaga ketersediaan sumber daya air yang penting untuk ekosistem dan kehidupan manusia.
Selain itu, efisiensi energi dalam penggunaan listrik dapat mengurangi emisi gas rumah kaca yang berkontribusi pada perubahan iklim.
BACA JUGA:
2. Lakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle)
Reuse dengan mengadopsi praktik menggunakan kembali barang atau material, kita mengurangi kebutuhan akan produksi baru. Ini berarti lebih sedikit sumber daya alam yang dieksploitasi dan lebih sedikit limbah yang dihasilkan. Penggunaan kembali barang juga dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan karena mengurangi kebutuhan akan pembuangan limbah.
Reduce (Mengurangi) mengurangi konsumsi merupakan langkah kunci dalam mencegah bencana alam. Dengan meminimalkan pembelian barang yang tidak diperlukan dan mengurangi penggunaan sumber daya, kita dapat mengurangi jejak ekologis. Mengurangi limbah juga dapat mencegah pencemaran tanah dan air, yang dapat menyebabkan bencana lingkungan.
Recycle (Mendaur Ulang) proses mendaur ulang membantu mengurangi penggunaan bahan baku baru dan mengurangi jumlah limbah yang mencemari lingkungan. Dengan mendukung program daur ulang dan memisahkan sampah dengan benar, kita dapat memastikan bahwa material yang dapat didaur ulang diolah kembali untuk digunakan kembali. Ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak penambangan dan produksi baru.
3. Batasi penggunaan kertas yang berasal dari kayu
Pengurangan konsumsi kertas dari kayu membantu mengurangi tekanan terhadap hutan. Penebangan kayu yang berlebihan dapat mengakibatkan deforestasi, yang berkontribusi pada hilangnya habitat, kerugian keanekaragaman hayati, dan perubahan iklim.
4. Kurangi penggunaan gas aerosol
Dengan mengurangi penggunaan gas aerosol, terutama yang mengandung Chlorofluorocarbons (CFC), kita dapat membantu memperkuat dan melindungi lapisan ozon, yang pada gilirannya mengurangi risiko dampak UV pada lingkungan dan kesehatan
5. Lakukan penghijauan atau reboisasi
Pepohonan membantu menjaga kestabilan tanah dengan akar mereka yang memperkuat struktur tanah. Ini dapat mencegah tanah longsor dan erosi, yang sering kali terjadi sebagai dampak deforestasi dan juga berperan sebagai penyerap karbon dioksida dari atmosfer selama fotosintesis.
Penghijauan atau reboisasi mendukung pemulihan ekosistem dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Dan juga membantu mengurangi kadar gas rumah kaca
6. Hemat energi penggunaan alat elektronik
Beberapa pembangkit energi dapat menyebabkan pencemaran udara, yang dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Hemat energi dapat membantu mengurangi kebutuhan akan pembangkitan energi berbasis bahan bakar fosil, mengurangi emisi polutan udara, dan meningkatkan kualitas udara.
7. Gunakan kendaraan umum, jalan kaki, atau bersepeda
Menggunakan kendaraan umum, berjalan kaki, atau bersepeda membantu mencegah kerusakan lingkungan dengan mengurangi emisi gas buang, mengurangi polusi udara, meminimalkan kebutuhan lahan untuk parkir, dan mendukung keberlanjutan transportasi. Ini merupakan langkah proaktif untuk melindungi lingkungan dan mengurangi dampak perubahan iklim.
8. Konsumsi barang sesuai kebutuhan bukan kemauan
Mengonsumsi barang sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan kemauan semata, berkontribusi pada upaya pencegahan perubahan iklim dengan mengurangi jejak ekologis. Dengan menghindari konsumsi berlebihan, kita dapat mengurangi permintaan akan produksi barang yang seringkali melibatkan proses dengan emisi gas rumah kaca tinggi. Tindakan ini membantu melestarikan sumber daya alam, mengurangi limbah, dan mendukung gaya hidup yang lebih berkelanjutan.
(Zuhirna Wulan Dilla)